28 Mei, 2008

Filosofi Pohon Solusi Perdamaian dan Kesejahteraan Dunia

Perdamaian dan Kesejahteraan adalah kondisi yang sangat diharapkan dan diimpikan oleh semua manusia yang terlahir ke dunia. Ia sudah menjadi tujuan universal bagi masyarakat dunia sepanjang peradaban manusia yang beradab. Kenapa ada peradaban manusia yang beradab dan ada juga yang tidak beradab? Itulah manusia, dalam dirinya ada bakat menjadi orang yang baik dan bijaksana melebihi malaikat, namun ia juga punya bakat menjadi orang yang jahat dan biadab melebihi binatang. Semua itu tergantung didikan awal lingkungan dimana ia tinggal.

Jika saja kita mau merenung beberapa menit dalam perjalanan hidup kita, bahwa Allah swt. telah membuat satu makhluk ciptaan-Nya yang begitu sangat bermanfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia khususnya, ia adalah POHON. Kita harus banyak belajar dari kehidupan pohon.

Sebagaimana manusia, pohonpun ada yang baik dan buruk.

Pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya (Q.S. 14/24-25).

Pohon adalah lambang persatuan dengan bersatunya akar, batang (cabang) dan buah, sehingga dengan bersatunya tiga unsur tersebut bermanfaatlah pohon bagi kehidupan manusia dan semua makhluk.

Persatuan adalah modal dasar dalam membangun suatu masyarakat dunia yang damai. Selengkap dan sedetil apapun suatu aturan atau hukum, seluas dan sesubur apapun wilayah tanah suatu negeri, dan sebanyak dan berkualitasnya suatu rakyat, tidak akan berarti apa-apa dan hanya sia-sia saja manakala tidak mampu menyatukan dan memanage ketiga unsur tersebut. Oleh karena itu persatuan adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan menjadi syarat mutlak untuk terciptanya perdamaian bangsa-bangsa secara domestik, regional maupun internasional.

Sehingga dengan terciptanya perdamaian secara merata maka akan terciptalah kondisi yang aman untuk melakukan segala aktifitas berbagai kegiatan dari segi politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya yang nantinya akan membuahkan kesejahteraan yang merata di semua kawasan dunia.

Jadi filosofi pohon adalah Tauhid. Bersatunya akar, batang dan buah dalam satu ikatan sistem yang baku dan sangat erat tidak dapat dipisahkan bernama POHON. Contohnya jika kita menginginkan menikmati buah kelapa, maka kita harus menanam akar kelapa sehingga akan tumbuhlah cabang atau batang kelapa sebagai tempat untuk memproses sari-sari makanan yang diserap oleh akar dari tanah, dan kemudian kita akan menikmati buah duren yang keluar dari cabang-cabang pohon kelapa. Sepertinya ungkapan ini sederhana, namun kalau dipahami lebih dalam lagi, bahwa semua keberhasilan dan kesuksesan di dunia ini adalah karena satunya antara niat, ucapan dan perbuatan. Sehingga timbullah kejujuran dalam hati, lisan dan amal, yang merupakan kunci bagi terciptanya perdamaian antar pribadi, golongan, suku, agama, bangsa bahkan umat manusia seluruhnya. Sebagaimana pohon yang memberikan buahnya kepada siapapun tanpa pandang bulu, begitulah buah perdamaian dari bersatunya umat manusia dalam hidup berkesetaraan di dunia akan menciptakan kesejahteraan yang melimpah dan merata bagi segenap umat manusia penghuni jagad raya bahkan makhluk hidup lainnya pun akan merasakan juga.

Tidak ada komentar: